SAMBERNYAWA.COM – Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, memiliki alasannya sendiri menduetkan dua pemain muda, Ramadhan Sananta dan Arkhan Kaka, di lini serang saat menghadapi PSM Makassar.
Sejak menit awal, Ramadhan Sananta dan Arkhan Kaka langsung dipasang sebagai starter. Pilihan ini meninggalkan penyerang asal Spanyol, David Gonzales, yang sebetulnya lebih sering dipilih untuk mengisi starting eleven.
Baca Juga: Kemenangan Persis Atas PSM Terasa Manis bagi Milomir Seslija
Milomir Seslija mengatakan, perubahan komposisi lini serang ini tak terlepas dari kondisi tiap pertandingan yang berbeda. Apalagi, PSM Makassar punya pertahanan kokoh dengan tiga bek tengah sejajar.
“Itu semua tergantung situasi. Pada laga melawan PSM, kami memainkan tiga penyerang. Ini tergantung siapa yang akan kami hadapi dalam pertandingan,” ujar pelatih berusia 59 tahun tersebut.
“Jika melihat lawan menggunakan tiga stopper, saya tidak ingin bermain mengikuti cara mereka. Karena, mereka sudah empat bulan tidak mengalami kekalahan. Dan saya harus masuk ke dalam pikiran pelatih lawan,” lanjutnya.
Usia Bukanlah Ukuran
Bagi pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu, usia pemain bukanlah satu-satunya ukuran untuk memilih pemain. Sebab, semua penggawa Laskar Sambernyawa punya kesempatan yang sama untuk bermain.
Khusus soal Arkhan Kaka, pelatih yang akrab disapa Milo itu merasa senang dengan progres yang diperlihatkan pemain berusia 16 tahun itu. Dia menyebut, Kaka membutuhkan menit bermain yang cukup untuk bisa terus berkembang.
“Pada laga kemarin, kami punya tiga pemain di bawah usia 23 tahun. Saat Faqih masih menjadi empat. Itu artinya tidak masalah siapa yang akan bermain. Semua adalah bagian dari tim,” katanya.
Baca Juga: Bantu Persis Tumbangkan PSM, Gianluca Pandeynuwu Ukir Rekor Baru
“Usia hanyalah angka. Kalian bisa melihat saya selalu memberi Kaka kesempatan. Dia akan menemukan momennya. Karena pemain muda butuh perkembangan agar siap untuk bertanding,” lanjutnya.
Milo berharap, Kaka bisa terus meningkatkan kualitasnya. Tak menutuk kemungkinan, dia akan menjadi pilihan utama seperti yang dialami Althaf Indie. Belakangan, Althaf memang lebih sering tampil sebagai starter di bawah asuhan pelatih berusia 59 tahun itu.
“Seperti Althaf Indie, dia akan terus berkembang. Suatu saat, Althaf bermain sebagai penyerang sayap, tapi dia harus jadi bek sayap pada laga terakhir. Itu tidak masalah, karena posisinya sama-sama di kiri,” ujarnya. (**)
Baca berita Sambernyawa.com lainnya di Google News
1 Comment
by Beby
Semangat terus untuk kaka dan pemain lain nya jangan mudah putus asa hanya karna gagal beberapa kali. Kegagalan bukan akhir dari semuanya tetapi permulaan untuk menjadi yang TERHEBAT. SAKJOSEEEEE❤💥