
SAMBERNYAWA.COM – Derby Jateng siap tersaji di Stadion Manahan, Solo, Sabtu malam (16/9). Laga antara Persis Solo melawan PSIS Semarang bukan hanya perebutan untuk poin untuk memperbaiki peringkat di BRI Liga 1 semata.
Jauh lebih dari itu, ajang ini jadi laga sarat gengsi untuk menentukan siapa yang terkuat di Jawa Tengah saat ini. Walau bermain di rumah sendiri, Persis Solo punya catatan yang kurang baik saat bertemu PSIS di lapangan hijau.
Baca Juga: Persis Alami Kekalahan Karena PSM Bermain Kuat
Musim lalu Persis selalu gagal mengalahkan PSIS. Bertemu tiga kali dengan PSIS. Hasilnya Persis kalah di Piala Presiden 2022 1-2. Lalu di Liga 1 , kedua tim bermain imbang. Persis ditahan seri 0-0 di laga kandang, dan seri 1-1 di laga tandang.
Tiga poin harga mati, mungkin itulah yang sangat diharapkan elemen suporter dan tentunya masyarakat Solo dan sekitarnya terhadap Persis di laga ini.
Laskar Sambernyawa tentu punya beban untuk merealisasikan harapan tersebut jadi sebuah kemenangan. Tapi sekali lagi, itu tidaklah mudah.
Baca Juga: Persis Solo Memburu Kemenangan Tandang
“Saya tidak tertekan, Saya mengerti suporter merasa marah (kalau Persis gagal menang), karena mereka merasa antusias pada tim ini. Saya paham itu. Tapi saya tidak akan tertekan, karena saya pikir saya harus menang di setiap pertandingan,” ungkap Pelatih Persis Solo Leonardo Medina.
Pergerakan Paulo Gali Freitas, Taisei Marukawa, dan Carlos Fortes wajib diantisipasi, jika tidak mau Persis mengakhiri laga dengan tangan hampa.
“Kami tahu derby selalu akan berjalan keras (sarat gengsi). Itu kenapa kita harus bekerja keras. Kami mau jadi yang terkuat dengan identitas kami sendiri,” tegas Leonardo Medina.
Baca berita Sambernyawa.com lainnya di Google News