Beragam cara dilakukan anggota suporter Pasoepati dalam menyambut hari ulang tahun ke 22 kelompok suporter Persis Solo itu, yang jatuh setiap tanggal 9 Februari. Seperti yang dilakukan beberapa anggota Pasoepati Jakarta bersama Pasoepati Japan dan Pasoepati Gempass, mereka mengikuti pengajian dan sholawat di majlis Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Solo, Rabu (9/2) pagi.
Disela acara, Habib Syech secara khusus mengucapkan selamat dan memberikan wejangan untuk suporter Pasoepati. “Pesan saya untuk Pasoepati, jadilah pecinta-pecinta sepak bola yang berakhlak dan beradab, istilahnya suporter yang baik, yang bermoral. Tunjukkan bahwa Pasoepati adalah suporter sepakbola yang beradab dan berakhlak luar biasa. Mudah-mudahan selamat, manfaat dan selalu meningkat, menjadi yang terbaik insyaallah dan menjadi contoh bagi yang lain” ucapnya.
Tak berhenti disitu, Kamis (10/2) malam mereka melanjutkan rangkaian acara dengan menggelar syukuran di Kafe Kopiku Padamu. Acara dikemas secara sederhana dan dihadiri beberapa tamu undangan. Turut hadir mantan wakil presiden Pasoepati yang juga anggota DPRD Karanganyar, Prapto Koting, perwakilan manajemen Erwin Widianto dan beberapa tamu undangan yang lain.
Di penghujung acara dilakukan prosesi tiup lilin oleh Prapto dan Erwin, dengan terlebih dulu bersama-sama menyanyikan anthem “Satu Jiwa”. Uniknya tidak dengan roti tart ulang tahun tapi lilin disematkan pada buah durian.
Usai acara, salah satu sesepuh Pasoepati Jakarta, Ryan, memberikan ucapan dan harapan untuk Pasoepati dan Persis Solo dalam menghadapi Liga 1 musim depan.
“Untuk Pasoepati supaya berkembang dengan segala konsep dan ide yang up to date. Untuk Persis Solo harapan sih sudah di Liga 1 sekalian juara, bersinergi antara klub dan fans dalam industri sepak bola modern, juara tidak harus dengan pemain bintang dan mahal tapi diciptakan melalui atmosfir tim yang sehat,” ucapnya.
Ryan juga memberikan sorotan soal minimnya pemain asli Solo yang bermain di tim Persis Solo musim lalu. “Persis harus berani masang talenta lokal usia muda. Jangan sampai dibeli hanya menggugurkan tekanan dari fans, yang berimbas menjadi pemain muda lokal tidak berkembang,” tambahnya.
Sementara perwakilan Pasoepati Japan, Edhi Purwanto mengamini apa yang menjadi sorotan Ryan. “Semoga bisa memunculkan bibit-bibit pesepakbola asli Solo Raya,” singkat Edhi.
(Isnu Haryanto/ Foto: dok. Pasoepati Jakarta)