Peristiwa pilu yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, masih menyelimuti seluruh insan sepak bola Indonesia, tak terkecuali pemain bertahan Laskar Sambernyawa Fabiano Beltrame.
Pemain kelahiran Brazil dengan nama lengkap Fabiano Da Rosa Beltrame itu merupakan pesepakbola yang sudah sangat banyak makan asam garam di Liga Indonesia. Dari banyak tim sepak bola di negeri ini yang telah ia bela salah satunya yaitu memperkuat tim kebanggaan Arek Malang Arema FC. Pemain dengan tinggi 184 cm itu membela tim Singo Edan pada periode tahun 2014-2016, dan ia kembali ke publik Kanjuruhan pada Januari 2022 dengan status pinjaman dari PERSIS Solo.
Melihat situasi kelam yang terjadi saat ini, Fabiano turut bersedih. Baginya, sepak bola adalah suatu hal yang menyenangkan untuk dinikmati, bukan menjadi kesedihan yang berakhir dengan tragedi.
“Sangat menyedihkan apa yang terjadi, sepak bola dan stadion harus menjadi tempat di mana orang pergi untuk menikmati dan senang bukan untuk kehilangan nyawa mereka. Saya berharap tragedi ini berfungsi untuk semua penggemar untuk berdamai dan membuat sepak bola di Indonesia lebih indah. Banyak kekuatan untuk semua keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai,” terang pemain 40 tahun tersebut.
Meskipun tidak lama saat memperkuat Arema FC namun Fabiano Beltrame sudah memberikan empat trofi bagi Singo Edan, yaitu Juara Trofeo Persija Cup 2015, Juara SCM Cup 2015, Juara Inter Island Cup 2014, dan Juara Bali Island Cup 2015. Pemain yang sudah menjadi warga negara Indonesia ini memiliki perhatian dan kepedulian yang sangat tinggi terhadap sepak bola Indonesia. Ia tetap menghormati dan mendoakan yang terbaik untuk tragedi yang menimpa mantan tim yang pernah dibelanya di kota Apel.
(Auriga Hendrawan/ Foto: Okta Riska)