SAMBERNYAWA.COM – Persis Solo memanfaatkan jeda internasional dengan menggelar latihan terpusat. Latihan bertujuan untuk mengasah kekuatan tim, menyusul rentetan hasil buruk yang didapat Persis. Pada pertandingan awal BRI Liga 1 2024/25, Persis menderita tiga kekalahan beruntun.
Program training camp (TC) dilaksanakan di Kota Yogyakarta pada sejak 31 Agustus hingga 6 September lalu. Selama sepekan, penggawa Laskar Sambernyawa mendapatkan porsi latihan yang lebih intens.
Peningkatan kondisi fisik, pendalaman aspek taktikal, dan bounding, menjadi menu latihan guna lebih merekatkan kebersamaan tim. Hal itu diharapkan bisa menghasilkan komunikasi yang lebih baik ketika berlaga di atas lapangan.
Pelatih Persis Solo Milomir Seslija beberapa waktu lalu pernah mengeluhkan persiapan tim yang sangat mepet. Kondisi itu sangat berpengaruh pada kekompakan tim ketika liga sudah berjalan. Maka dari program latihan terpusat ini, ia berharap anak asuhnya bisa lebih kompak.
“Saya pernah berujar bahwa kami memang perlu waktu lebih. Training camp ini berguna untuk membuat kami lebih bersatu sekaligus menghabiskan waktu bersama untuk mendalami aspek taktikal. Ini bukan sebuah alasan, tapi memang kami sebetulnya perlu lebih banyak persiapan,” ujar Milo.
Pelatih asal Bosnia itu juga sempat membongkar kelemahan timnya akibat komunikasi yang terhambat. Beberapa pemain asing mengalami kendala bahasa dalam komunikasi di lapangan. Namun ia berharap, dari latihan yang sudah dijalani, pemain bisa menciptakan solusi dari kendala yang ada ketika bertanding.
“Pemain baru, proses yang baru pula. Kami menghabiskan waktu bersama, bicara satu sama lain, dan menganalisis semua hal bersama di sesi training camp. Apa saja yang menjadi kesalahan kita, dan apa yang perlu kita perbaiki,” kata Milo.
Tutup TC dengan uji coba lawan Barito Putera
Pada hari terakhir, Persis melakoni laga uji coba melawan Barito Putera, guna menguji hasil dan kesiapan tim pasca melakoni TC. Laga berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Laskar Sambernyawa, berkat gol yang dicetak oleh Ricardo Lima dan Rizky Dwi.
Menurut Milo, laga berjalan dengan sangat baik. Bukan hanya tentang hasil akhirnya, tapi juga proses permainan anak asuhnya. Tapi menurut Milo, Persis masih memiliki beberapa kekurangan yang harus diperbaiki terutama di lini depan.
“Tentu masih ada evaluasi, salah satunya kami harus memperbaiki kualitas penyelesaian akhir karena kami punya banyak peluang hari ini. Tapi saya senang, kini pemain mengerti bahwa mereka harus saling membantu satu sama lain. Sebelum laga, saya mengubah pendekatan taktikal karena ingin menyesuaikan dengan taktik dari lawan. Saya juga menekankan kepada pemain untuk intens berkomunikasi, dan sekarang mereka lebih sering berbicara satu sama lain,” beber Milo.
Milo menambahkan, penggawa Persis kini lebih sering berkomunikasi karena sudah memiliki inisiatif untuk menentukan hal yang benar dan salah berdasarkan analisis di lapangan. Karena baginya, pelatih memiliki keterbatasan komunikasi ketika laga berjalan. Para pemain harus berinisiatif untuk berkomunikasi satu dangan yang lain di atas lapangan.
Ketika ditanya soal agenda pertandingan September yang cukup padat, Milo berujar bahwa ia perlu dukungan dari semua pihak.
“Saya hanya bisa bilang, kami membutuhkan dukungan dari suporter. Pemain akan berusaha untuk memberikan seluruh yang mereka miliki, dan semua harus bersatu untuk bisa mendapatkan hasil yang bagus. Semua harus paham bahwa kritik bukanlah serangan personal, tapi pengingat untuk bisa mengoreksi kesalahan dan jadi lebih baik. Pemain juga ingin berjuang sekuat tenaga demi keluarga dan harga diri tim, jadi mereka akan bekerja keras. Tentu tidak akan mudah, tapi semua harus berjuang semaksimal mungkin,” pungkasnya.
Baca berita Sambernyawa.com lainnya di Google News