Persis Solo saat ini mempunyai beberapa pekerjaan rumah setelah berhasil promosi ke Liga 1. Kompetisi Liga 1 mengharuskan sejumlah klub yang berpartisipasi mendapatkan lisensi profesional dari Asian Football Confederation (AFC). Tentu saja lisensi ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan perjalanan klub-klub Liga 1 berkancah di kompetisi Asia. Sebab untuk bisa bermain di Piala AFC atau Liga Champions Asia memang harus mendapatkan lisensi dari AFC.
Untuk memenuhi kriteria klub profesional sesuai dengan syarat standarisasi tim sepak bola profesional versi AFC, salah satunya adalah program pembinaan usia muda. Persis melakukannnya dengan membentuk tim Persis Youth yang beranggotakan pemain-pemain muda berkualitas yang bisa menjadi bank pemain bagi tim senior.
Persis Solo sudah menyiapkan tim muda yang kemungkinan diproyeksikan untuk tampil dalam kompetisi kelompok umur yang diikuti tim-tim Liga 1 yakni Elite Pro Academy (EPA). EPA saat ini terbagi dalam tiga kelompok umur, sejak tahun 2018 PSSI telah menggelar kompetisi EPA U-16, sementara U-18 dan U-20 bergulir sejak 2019.
Persis Youth jadi sebuah gerakan besar manajemen Persis Solo dalam mengembangkan pemain binaannya. Bahkan klub junior Persis tersebut dikelola dengan cukup profesional. Mereka dikontrak layaknya pemain profesional, dan tinggal dalam sebuah mess.
Tim kepelatihan yang menukangi tim inipun tidak ecek-ecek. Untuk saat ini masih dalam pantauan langsung asiten pelatih Persis Solo Haryanto ‘Tommy’ Prasetyo dan mantan pelatih akademi AC Milan Misha Radovic yng kini jadi direktur teknik Persis.
“Butuh proses panjang untuk membangun tim impian. Dan Persis bukan hanya membangun tim terbaik, namun juga melahirkan pemain-pemain potensial yang diharapkan kedepannya bisa jadi andalan di Persis senior dan timnas,” terang Tommy.
Tommy juga mengakui program ini jadi sebuah langkah positif. Karena menurut pelatih yang lama menukangi SSB Kabomania Bogor tersebut mengungkapkan, ini seperti langkah besar untuk sebuah klub besar membangun tim impiannya sejak dini.
Jika bicara skuad di Persis Youth, tentu tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Dari 20an pemain yang sudah direkrut dan telah bergabung berlatih bersama di Kota Bengawan, ternyata banyak yang dari jebolan tim Garuda Select yang sempat menjalani pemusatan latihan di Inggris, bahkan beberapa pemain sudah pernah merasakan berkompetisi bersama klub Eropa.
Mulai dari Erlangga Setyo, I Gede Aditya Juliantara, Dustin Pratama, I Putu Dipa Yogi Arga, M. Faqih Maulana, Daniel Naa, Noval Junior Iskandar, Arjuna Agung, Dika Kuswardani, Amanar Abdillah, Wahyu Agung Drajat Mulyono, hingga I Gusti Made Rendi Sanjaya. Ada juga tiga pemain yang sempat bergabung dengan klub Eropa, yakni Dimas Maulana (HNK Zadar, Kroasia), Nadhif Girasta Kosasih (HNK Dalmatinac Cnro, Kroasia), dan Yussa Nugraha (HBS Craeyenhout, Belanda).
(Isnu Haryanto/ Foto: Persis Solo)