PASOEPATI Rayakan HUT Ke-23 di Museum Titik nol PASOEPATI. Suporter pendukung PERSIS Solo, yakni Pasukan Soeporter Paling Sejati (PASOEPATI) genap berusia 23 tahun.
Kamis malam (9/2/2023), ratusan suporter PASOEPATI memadati Museum Titik Nol PASOEPATI yang ada di daerah Nusukan. Lokasi ini jadi tempat PASOEPATI berdiri pada 2000 silam.
Mereka yang datang berasal dari berbagai lokasi. Mereka menyanyikan berbagai chant lawas khas PASOEPATI, dan sedikit meluangkan waktu untuk memeriahkan ultah mereka ke-23 ini.
Baca Juga : PASOEPATI, Eksistensi, dan Dinamika Dunia Persuporteran
“Tentu sungguh mengharukan dan membanggakan, sekaligus was-was dan deg-degan. Rencana awal hanya ingin diskusi kecil dan potong kue taar ultah, ternyata meleset. Yang hadir banyak sekali dengan atribut gaya mereka. Ada giant flag, flare, kembang api, dan tak lupa yel-yel Pasoepati dan chant yang menggema,” ungkap salah seorang pendiri PASOEPATI Mayor Haristanto, yang juga inisiator pembangunan Museum Titik Nol Pasoepati.
Dia berharap kedepannya PASOEPATI bisa semakin eksis, dan bisa semakin loyal mendukung Persis Solo.
“Terima kasih pak polisi yang telah ikut menjaga dan atur lalu lintas yang sempat macet selama 2 jam’an. Kami juga mohon maaf untuk tetangga terdekat, bila kaget (dengan adanya aksi dadakan ini). Terima kasih Pasoepati, Anda layak dapat bintang, dirgahayu PASOEPATI,” pungkasnya.
Seperti diketahui PASOEPATI didirkan pada 9 Februari 2000. Ada banyak tokoh yang ikut mendirikan Pasoepati, kala itu, mulai dari Arno Suparno, Bambang Eko S, Bimo Putranto, Dencis, Deny Susanto, Donny, Dwi, Hariyanto, Iwan Budi Prasetyo, Maeda Daneswara, Mashadi “Pete”, Mayor Haristanto, Rio, Siswanto, Sukimo, Sukirno, Supriyadi “Ateng”, Suwandi, Suwarmin, Tommy, hingga Wawan.
Selain PERSIS Solo, zaman dulu PASOEPATI sempat mendukung beberapa klub yang berhomebase di Stadion Manahan, yakni mulai dari Pelita Solo, Persijatim Solo FC, dan Solo FC.
(Okta Riska/Foto: DPP PASOEPATI)