Kegiatan sholat ghaib dan doa bersama untuk korban tragedi di Kanjuruhan, Malang dilaksanakan malam ini yang berlangsung di stadion Mandala Krida, Yogyakarta (4/10). Acara tersebut diikuti oleh beberapa kelompok suporter yaitu pendukung PSIM Yogyakarta, PSS Sleman, PERSIS Solo, dan beberapa elemen suporter lainnya.
Kelompok suporter PERSIS Solo yang terdiri dari ratusan orang berangkat pada sore hari dengan menggunakan kendaraan pribadi motor dan mobil yang dikawal oleh pihak keamanan.
Acara sholat ghaib dan doa bersama yang dihadiri ketiga kelompok suporter itu dimulai usai maghrib pada pukul 18.30 WIB dengan sangat khidmat dan lancar. Ribuan masa suporter yang tumpah ruah memanjatkan doa bersama dan turut menyalakan lilin yang membuat suasana menjadi semakin khusyuk.
Dalam acara itu juga menjadi momentum besar perdamaian antar suporter dari ketiga kota yaitu Yogyakarta, Sleman, dan Solo. Mereka yang hadir saling memberi rasa hormat dengan menyanyikan yel-yel secara rukun serta kompak. Beberapa hari sebelumnya momentum damai antara suporter PSIM Yogyakarta dan PERSIS Solo sudah sangat ramai. Kabar bersatunya pendukung trah Mataram ini menjadi trending dan viral di sosial media dengan tagar #MataramIsLove atau Mataram adalah cinta.
Malam ini adalah sejarah damai yang luar biasa bagi para suporter khususnya PSIM dan PERSIS. Presiden Pasoepati, Maryadi “Gondrong” Suryadharma berharap untuk seluruh suporter terus berhubungan baik. Menurutnya momentum ini sangat luar biasa bagi pendukung sepak bola di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh Indonesia.
“Harapan kita kedepan tetep selalu berhubungan baik antara suporter Jateng dan DIY. Intinya kita sepakat ini hal yang luar biasa bagi suporter Jawa Tengah dan Yogyakarta, luar biasa bagi suporter Indonesia. Insyaallah kedepan kita dari Pasoepati akan menyetujui yang akan dilaksanakan untuk persatuan dan kesatuan suporter Indonesia,” tegas mantan dirigen Pasoepati itu dengan sangat lantang dan optimis.
Terjadinya momen yang sangat akur antara suporter PSIM, PSS dan PERSIS pada malam ini diharapkan dapat menyebarkan virus kedamaian untuk kebaikan seluruh elemen suporter sepak bola di Indonesia.
(Auriga Hendrawan/ Foto: Lukman H)