Komunitas Pasoepati Garis Keras (PGK) menyatakan keluar dari keanggotaan DPP Pasoepati sekaligus ber-metamorfosis menjadi Garis Keras Sambernyawa. Deklarasi secara resmi dilakukan di Persis Store & Cafe Manahan, Minggu (10/6) sore.
“Seiring berkembangnya anggota yang semakin banyak, akhirnya kami mufakat dan memutuskan untuk mundur dari keanggotaan Pasoepati. Tujuan kami adalah, ingin lebih mandiri. Serta ingin mengembangkan anggota sendiri,” terang Pelaksana tugas (Plt) Ketua Garis Keras Sambernyawa, Bayu Raharja.
Garis Keras Sambernyawa mengklaim sudah memiliki 600-an anggota yang menyebar di wilayah Solo Raya, yakni Jaten, Karanganyar; Palur, Sukoharjo; Masaran, Sragen; Jebres dan Kerten, Surakarta; hingga Klaten.
Untuk mempermudah koordinasi anggotanya, Garis Keras Sambernyawa akan memberlakukan pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) serta mengurus legalitas sebagai komunitas pendukung setia Persis Solo yang berbadan hukum. “Kami akan membuat KTA, dan juga berbadan hukum,” tambah Bayu.
Sejak awal berdiri, Garis Keras selalu menempati tribun utara Stadion Manahan, Bayu menyebut kedepan mereka akan tetap bersanding dengan komunitas lain yang kerap bersama-sama berdiri di tribun belakang gawang utara.
“Garis Keras tetap di tribun utara. Saya selaku Plt, berkomitmen akan sowan ke teman-teman suporter di eks Karesidenan Surakarta. Kami ingin bersinergi mendukung tim kebanggaan. Satu jalur, satu jalan.” tutupnya.
(Isnu Haryanto/ Foto: Istimewa)
1 Comment
by Python
Apapun yg terjadi GARIS KERAS tetap BROTHERHOOD. Salam dari BROTHERS TANGERANG