Euforia masyarakat Solo tengah memuncak. Persis Solo sukses promosi ke kasta tertinggi Liga Indonesia, setelah menang di babak semifinal Liga 2 2021 atas Martapura Dewa United dengan skor akhir 2-1 di Stadion Pakansari Bogor (27/12).
Ini jadi penanda kembalinya Persis ke kasta tertinggi, setelah terakhir kali dirasakan 14 tahun silam. Tepatnya di kompetisi Divisi Utama 2007.
Persis musim ini jelas ingin lebih dari apa yang mereka capai di tahun sebelumnya, yakni di Divisi I 2006 yang kala itu jadi kasta kedua di Liga Indonesia. Persis masuk final, namun gagal juara karena kalah dari Persebaya Surabaya di partai puncak.
Tahun ini, jelas Persis ingin lebih dari yang seniornya pernah capai. Terlebih Persis sudah cukup kangen jadi juara Liga Indonesia. Terakhir kali terjadi 27 tahun silam. Ya, cukup lama sekali memang. Itu terjadi di ajang Divisi II nasional musim 1994, yang kala itu masih jadi kasta ketiga di Liga Indonesia, tepatnya di zaman perserikatan episode terakhir.
Skuad Persis kala itu bermaterikan semuanya putra daerah, seperti sosok Totok Supriyanto, Ratmoko, Yanis Budi Ucok, hingga Sri Widadi. Pelatihnya pun masih Hong Widodo kala itu.
Saat itu, Persis juara karena perjuangan dari kasta terbawah. Yakni dari juara di Divisi II tingkat Jateng, lalu berjuang di tingkat pulau, hingga akhirnya juara di babak nasional.
Babak semifinal tingkat nasional digelar di Stadion Sriwedari (1/6/1994), dan Persis sukses lolos ke final Divisi II nasional usai menang 2-0 atas PS Palembang. Bahkan Persis sukses jadi juara usai menang 3-1 atas Persikab Kabupaten Bandung. Selain juara, Persis juga lolos ke kasta kedua Divisi I 1995.
“Pemain Persis semua berasal dari Kota Solo dan sekitarnya, jadi belum ada itu pemain rekrutan dari luar. Tapi kami kompak, karena berjuang dengan penuh kebanggaan membawa nama Solo agar bisa jadi juara,” ujar Sri Widadi, eks pemain Persis era 90’an.
Sejatinya di musim Divisi I 1995 Persis hampir promosi ke kasta tertinggi, sayang Persis lolos di empat besar, setelah kalah telak 0-6 dari tuan rumah Persma Manado di Stadion Klabat Manado (11/7/1995). Bahkan dalam perebutan juara ketiga, Persis juga gagal menang usai kalah 0-2 atas PSBL Bandar Lampung. Persis gagal promosi ke kasta tertinggi kala itu. Di kompetisi ini, Persma, Persekab, dan PSBL promosi ke Divisi Utama musim 1996.
“Semoga Persis Solo musim ini bisa jadi juara. Dengan skuad seperti saat ini, tentu cukup layak untuk juara Liga 2. Tak hanya sekadar promosi ke Liga 1 saja,” harap Sri Widadi.
(Isnu Haryanto/ Foto: dok. Istimewa)