“MARSOSE” Semarang Solo Seduluran. Laga bertajuk Derby Jawa Tengah pada pekan ke-25 kompetisi BRI Liga 1 2022/23, di Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (17/2) sore berakhir dengan hasil seri 1-1.
PERSIS berhasil selamat dari kekalahan usai mencetak gol di menit akhir babak kedua.
Gol telat Laskar Sambernyawa yang dicetak oleh Irfan Jauhari di menit 90′, membuyarkan asa tim PSIS Semarang yang tinggal sejengkal lagi memenangkan laga derby sore itu.
Setiap laga yang mempertemukan PERSIS dan PSIS selalu saja ada kejadian unik baik di dalam lapangan maupun di kalangan suporter.
Laga dengan tensi panas yang kadang berujung ricuh suporter, bisa dengan cepat diredam setelahnya. Di kalangan suporter dikenal dengan istilah “gojekan” ala Solo-Semarang.
Meski suporter PERSIS dan PSIS terkadang beradu teror saat bertemu dalam satu pertandingan, tapi uniknya ketika kedua suporter tim itu melakukan perjalanan away melewati Solo atau sebaliknya Semarang, mereka justru saling menyambut dan mengawal dengan damai.
Era Tahun 2000
Sempat menjadi rival bebuyutan pasca rusuh laga Pelita Solo kontra PSIS di Manahan tahun 2000 silam, tapi sejak 2006 Solo dan Semarang sepakat berikrar damai. Semangat perdamaian Solo-Semarang dikenal dengan istilah “MARSOSE” singkatan dari Semarang Solo Seduluran.
Sebelum laga Derby Jateng kemarin, sebetulnya suporter tuan rumah sudah menyiapkan sambutan dengan membuat spanduk raksasa bertuliskan “MARSOSE” disertai gambar dua orang memakai seragam PSIS dan PERSIS sedang berangkulan.
Baca Juga : Gol Bonus Kartu Merah Diterima Irfan Jauhari
Sayangnya, laga penuh gengsi tim sesama Jawa Tengah itu tidak dapat dihadiri oleh pendukung kedua kesebelasan. Panitia pertandingan dan manajemen PSIS memutuskan laga tanpa penonton atas rekomendasi dari pihak keamanaan. Akan tetapi spanduk itu akhirnya tetap dipasang di tribun belakang gawang Jatidiri.
Sangat menggelitik ketika spanduk itu dibuat, karena nyatanya saat suporter Semarang sebelumnya bertandang ke Solo sempat terjadi aksi saling ejek dan lempar-lemparan di Manahan. Namun semangat “MARSOSE” membuat hal itu cepat dilupakan dan membuktikan persahabatan ala suporter Solo-Semarang tetap berjalan dengan cara yang unik.
(Isnu Haryanto/ Foto: Geonk Franco)