Komunitas pendukung PERSIS Solo Garis Keras (GK) 1923 memperingati hari jadi ke 13 tahun mereka dengan menggelar aksi sosial. Aksi berupa kegiatan khitan massal bertajuk “GK’s Social Day” bertempat di RS UNS Sukoharjo, Minggu (7/5).
“Ini merupakan kegiatan di luar sepak bola. Yang sebenarnya untuk memeriahkan hari ulang tahun GK yang ke-13. Kebetulan jatuh di bulan puasa, jadi acaranya kami mundurkan setelah lebaran,” kata Ketua Panitia Khitanan Massal Bayu Aji.
Kegiatan sosial seperti ini merupakan agenda rutin bagi GK. Di tahun-tahun sebelumnya mereka juga melakukan kunjungan ke panti asuhan, membagikan Al-Quran, memberikan sumbangan, dan beberapa kegiatan lainnya.
“Jadi ini bukan acara sosial yang pertama. Tapi memang kalau dalam bentuk khitan massal baru pertama. Khitanan massal ini ditujukan kepada anak-anak kurang mampu di sekitar eks-Karesidenan Surakarta. Jadi tidak cuma di Solo tapi juga Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Boyolali,” tambahnya.
Respons masyarakat terhadap acara yang digelar GK ini sangat positif. Terbukti dari banyaknya jumlah pendaftar. Bahkan sebelum 24 jam, pendaftaran sudah ditutup oleh panitia.
“Pendaftaraannya sudah sebulan atau dua minggu yang lalu. Belum lama. Harusnya itu kami buka pendaftaran tiga hari. Tapi baru 19 jam sudah membludak. Jadi harus kami tutup,” ucapnya.
Sekitar 400-an lebih pendaftar yang masuk. Dari jumlah tersebut discreening menjadi 50. Dan akan discreening lagi. “Screening-nya tadi sama dokter. Dicek, apakah ada kelainan, alergi obat, atau gejala apa. Jadi discreening dulu, kami memasrahkan itu kepada tim medis,” jelas Bayu.
Ketua Umum Garis Keras 1923 Bayu Raharja mengungkapkan, Kegiatan Khitan Massal ini baru pertama kali pihaknya laksanakan untuk masyarakat.
“Kami Garis Keras Sambernyawa dasarnya sendiri adalah suporter Persis Solo dan di luar dari suporter tetap kembali lagi ke masyarakat umum. Jadi dulunya dari pendiri-pendiri kita sudah menekankan kalau setiap ada ulang tahun kita memberikan sosial kepada masyarakat pada umumnya. Dan kali ini merupakan Ulang tahun ke-13,” ungkap Bayu Raharja.
Dia berharap tahun-tahun ke depan kegiatan sosial untuk masyarakat ini terus berlangsung setiap perayaan milad.
“Teman-teman Garis Keras Sambernyawa tetap support konsisten ke Persis Solo dan masyarakat. Bisa berdampak bagi masyarakat Solo dan Garis Keras. Dan tentunya kami berharap Persis Solo dapat juara liga kali ini,” ucapnya.
Sementara itu, salah satu panitia dari Rumah Sakit UNS Afrizal Tri Haryadi mengatakan persiapan sekaligus koordinasi telah dilakukan dengan GK dan tim RS. “Untuk peserta dan sebagainya sudah kami siapkan. Mulai dari pendaftaran, ruang screening, ada pemeriksaan dari dokter. Antigen juga. Jika semua lolos baru melakukan khitan,” jelasnya.
Rizal mengatakan, ada 28 peserta yang akhirnya dikhitan. Merekalah yang lolos screening. Nah, sebelum dikhitan peserta khitan akan diberikan informed consent. Nah, untuk yang menanggani khitan itu sendiri ada kurang lebih delapan operator.
“Setelah khitan nanti akan kami observasi, kurang lebih setengah jam. Jika tidak ada bleeding atau pendarahan, aman semua, tidak ada komplikasi, setelah itu pasien diberi surat kontrol, dan pulang. Semua aman, lancar hari ini,” tambahnya.
Kemudian, Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit UNS Dr. Coanna Sukmagautama sangat mengapresiasi kegiatan sosial untuk masyarakat seperti khitan massal ini. RS UNS ini juga bergerak dalam pengabdian kepada masyarakat.
“Karena kami juga di bawah sisi pendidikan, menurut kami sisi pengabdian masyarakat sangat penting karena ini masuk dalam satu kesatuan. Juga agar masyarakat tidak terlalu terbebani dengan biaya khitan atau sunat yang lumayan tinggi,” ungkap Coanna.
Dalam Khitan Massal Garis Keras Sambernyawa ini Rumah Sakit UNS menyediakan 7 ruangan Sunat dengan Dokter Spesialis di masing-masing ruang.
“Meskipun ini khitan massal namun standar yang kita pakai adalah rumah sakit jadi yang menangani langsung spesialis. meskipun tim di belakangnya ada yang dokter umum ada yang perawat tapi leadernya spesialis,” tukasnya.
(Okta Riska/ Foto: GK 1923)