Stadion Manahan ditunjuk jadi tuan rumah (host) untuk babak penyisihan grup C, baik putaran pertama maupun kedua. Enam klub bersaing untuk merebutkan dua tiket ke babak 8 besar, dan beberapa klub juga berjuang mati-matian untuk terhindar dari zona degradasi.
Persis Solo sudah pasti lolos ke babak 8 besar, dan satu tiket sisa akan diperebutkan PSIM Jogja dan PSCS Cilacap. Sedangkan tiket degradasi, tengah dihindari oleh Hizbul Wathan FC dan PSG Pati. Laga terakhir babak penyisihan akan digelar pada pekan depan, setelah itu akan memasuki babak 8 besar.
Rencananya babak 8 besar yang akan dimulai 8 Desember mendatang, akan dihelat di tempat netral. Awalnya rumor berkembang jika venue yang akan ditunjuk adalah di Sidoarjo, namun kabar terbaru sepertinya akan mengambil lokasi di sekitar Jabotabek. Baik itu stadion di Jakarta, Bekasi dan Bogor. Sayangnya belum ada kepastian juga, karena PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi belum mengumumkan secara resmi ke publik hingga saat ini.
Di lain sisi, ada wacana final Liga 2 yang bergulir pada Desember mendatang berpotensi digelar di Stadion Manahan. Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka mengakui Solo memang mengajukan diri menjadi tuan rumah laga pamungkas. “Kemarin sih pas ketemu pihak LIB dan PSSI memang saya minta kalau bisa digelar di Stadion Manahan saja. Toh sudah siap dari sisi sarana, dan kepanitiaannya,” terang Gibran.
Stadion Manahan memang terbukti cukup siap. Selain dari sisi stadion yang representatif karena sudah direnovasi, stadion ini juga sudah digunakan untuk menggelar pertandingan selama masa pandemi. Baik itu Piala Menpora, seri dua dan tiga Liga 1, maupun putaran pertama dan kedua untuk kompetisi Liga 2.
(Isnu Haryanto/ Foto : Okta Riska S)