Sepak bola Indonesia tengah dirundung pilu. Laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Minggu (1/10) malam, berujung tragedi yang menyebabkan 125 orang meninggal dunia.
Duka mendalam tak hanya dirasakan oleh suporter Arema yang menjadi korban, semua suporter Indonesia turut bersimpati atas tragedi ini.
Elemen suporter Solo melakukan aksi doa bersama untuk para korban dan penyalaan lilin di Plaza Manahan, Senin (2/10) malam.
Spanduk bertuliskan “Duka Malang, duka kita semua” terpajang dalam aksi yang dipenuhi oleh ribuan pendukung PERSIS Solo. Mereka semua kompak berpakaian serba hitam, sebagai isyarat turut berkabung.
Manajemen PERSIS turut hadir dalam aksi itu. “Mari bersama teman-teman, kita doakan saudara-saudara kita. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kelapangan,” kata Manajer PERSIS, Erwin Widianto.
Usai berdoa bersama, peserta aksi melantunkan lagu “You’ll Never Walk Alone” dan “Satu Jiwa” dengan suara bergetar, menggambarkan betapa tersayatnya hati para suporter dari berbagai elemen itu.
Perwakilan peserta aksi dari komunitas Surakartans, Topan mengatakan kejadian di Malang ini menjadi duka untuk semua elemen suporter di seluruh Indonesia.
“Saya menginginkan suporter yang ada di Indonesia untuk menyikapi ini sebagai simbol protes bersama. Kosongkan seluruh tribun. Sampai ada perbaikan dari PSSI itu sendiri,” tegasnya.
(Okta Riska/ Foto: Okta Riska)