Site icon SAMBERNYAWA.COM

Mengulas Catatan Merah Perjalanan Persis Solo di Putaran Pertama BRI Liga 1 2024/2025

Mengulas Catatan Merah Perjalanan Persis Solo di Putaran Pertama BRI Liga 1 2024/2025
Starting XI Persis Solo saat menghadapi Persib Bandung Persib Bandung di pekan ke-17 kompetisi BRI Liga 1 2024/2025. (c) Sambernyawa.com/Okta Riska

SAMBERNYAWA.COM – Persis Solo akhirnya harus mengakhiri perjuangannya pada putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025 dengan kekalahan setelah ditumbangkan Persib Bandung pada pertandingan pekan ke-17.

Kekalahan dengan skor 0-1 saat menjamu Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, Minggu (29/12/2024) malam WIB itu semakin memperparah catatan merah Persis Solo sepanjang putaran pertama kompetisi musim ini.

Baca Juga: Mengenal Jordy Tutuarima, Bek Keturunan Indonesia-Belanda yang Jajal Peruntungan Bersama Persis Solo

Ya, ada banyak sekali problem yang mengganjal perjalanan Laskar Sambernyawa untuk bersaing di kasta tertinggi. Mereka harus menapaki jalan berliku yang begitu terjal hingga akhirnya terjungkal di zona degradasi.

Posisi Persis kini amat memprihatinkan. Dari 17 pertandingan, mereka hanya sanggup mengumpulkan 10 poin. Hasil inilah yang menjerat tim asal Kota Bengawan itu ke peringkat ke-16 klasemen sementara BRI Liga 1 2024/2025.

Sepanjang paruh musim ini, ada beberapa catatan evaluasi serta rekor inferior yang mewarnai kiprah Laskar Sambernyawa. Perbaikan demi perbaikan harus dilakukan agar Eduardo Kunde dan kawan-kawan tak semakin merana pada putaran kedua.

Sulit Raih Kemenangan

Dari 17 pertandingan, Persis Solo hanya sanggup mengamankan dua kemenangan saja. Momen ini tersaji saat mereka menumbangkan Madura United (4-0) pada pekan ke-4 dan Borneo FC (3-2) pada pekan ke-8.

Sisanya, Laskar Sambernyawa hanya bisa meraup empat kali imbang dan menelan 11 kali kekalahan. Persis memang tak begitu perkasa ketika bermain di kandang. Pasalnya, dari delapan laga, mereka hanya bisa menang dua kali.

Tentu catatan ini mesti menjadi perhatian Ong Kim Swee. Sebab, laga kandang menjadi momen penting bagi Persis untuk meraih hasil positif, terutama saat mendapatkan dukungan penuh dari fans dan suporternya.

Kemenangan Persis Solo terhadap Borneo FC terjadi pada Sabtu, 19 Oktober 2024. (c) Sambernyawa.com/Bintang M
Rekor Puasa Terpanjang

Sejak promosi ke kasta tertinggi pada musim 2022/2023, Persis Solo akhirnya menciptakan rekor terburuknya di era BRI Liga 1. Mereka telah melewati puasa kemenangan terpanjang pada musim 2024/2025 ini.

Ini karena Eduardo Kunde dan kawan-kawan sudah tak bisa meraih kemenangan pada sembilan pertandingan terakhir. Sebelumnya, Persis belum pernah melewati periode tanpa kemenangan sepanjang ini di era BRI Liga 1.

Baca Juga: Persis Solo Kalah 0-1 Lawan Persib, Sembilan Laga Tanpa Kemenangan

Pada musim 2022/2023, misalnya, Persis paling lama hanya melewati empat laga tak pernah menang, yakni saat menelan empat kekalahan beruntun pada awal musim. Momen itu diraih saat kalah dari Dewa United (2-3), Persija Jakarta (1-2), Persikabo (0-2), dan Persita Tangerang (1-2).

Sedangkan pada edisi 2023/2024, rekor tanpa kemenangan terpanjang hanya berlangsung pada tiga pertandingan saja. Sepanjang musim lalu, momen ini terjadi sebanyak tiga kali.

Minim Produksi Gol

Catatan lainnya yang mesti segera mendapatkan perbaikan dari Ong Kim Swee ialah produktivitas gol Persis Solo yang amat sangat memprihatinkan. Sebab, sepanjang putaran pertama ini, mereka hanya bisa mencetak 11 gol.

Jumlah ini sangat memalukan karena membuat Laskar Sambernyawa berstatus sebagai tim paling sedikit mencetak gol. Jumlah ini setara dengan kompetitornya asal Jawa Tengah, PSIS Semarang, yang meraih nominal serupa.

Rekor ini bahkan membuat Persis tak lebih baik dari dua tim yang berada di bawahnya. Semen Padang yang duduk di peringkat ke-17, misalnya, bisa mencetak 12 gol, sedangkan Madura United yang jadi juru kunci sanggup menghasilkan 15 gol.

Baca Juga: Angin Segar, Persis Solo Jalin Kerjasama dengan Indosat Ooredoo Hutchison

Butuh Striker Tajam

Masalah yang dibahas sebelumnya memang tak bisa dilepaskan dari faktor ketajaman di lini depan. Laskar Sambernyawa pada musim ini tak memiliki sosok yang bisa diandalkan untuk menjebol gawang lawan.

Karim Rossi yang digadang-gadang jadi mesin gol malah mlempem. Dia hanya sanggup menyumbang dua gol saja pada putaran pertama. Kontribusi Ramadhan Sananta bahkan menurun drastis karena hanya sanggup mencetak satu gol.

Aspek inilah yang sempat dikeluhkan oleh Ong Kim Swee seusai menutup putaran pertama. Ketidakhadiran striker tajam membuat Persis Solo sangat kesulitan meraih hasil positif pada beberapa pertandingan terakhir.

“Menurut saya, kami hanya perlu penyerang yang bisa mencetak gol. Jika punya striker yang bisa mencetak gol, sudah pasti hasil yang kami dapatkan bakal berbeda,” ujar juru taktik asal Malaysia tersebut. (*)

Baca berita Sambernyawa.com lainnya di Google News

Exit mobile version