Dihajar Malut United, Peter de Roo Ungkap Dua Masalah Besar Persis Solo

Dihajar Malut United, Peter de Roo Ungkap Dua Masalah Besar Persis Solo
Penjaga gawang Malut United, Angga Saputro, berhasil menggagalkan serangan pemain Persis Solo pada laga pekan kesembilan BRI Super League 2025/2026 di Stadion Manahan, Solo, Senin (20/10/2025). (c) Sambernyawacom/Okta Riska

SAMBERNYAWA.COM – Pelatih Persis Solo, Peter de Roo, mengungkapkan dua masalah besar yang dialami anak asuhnya setelah tumbang dari Malut United pada laga pekan kesembilan kompetisi BRI Super League 2025/2026.

Bermain di hadapan 3.371 penonton yang hadir di Stadion Manahan, Solo, Senin (20/10/2025) malam WIB itu, Persis Solo dipaksa mengakui keunggulan lawan setelah dihantam dengan skor 1-3 oleh Malut United.

Baca Juga: Peter de Roo Ungkap Strategi Persis Solo Lumpuhkan Malut United

Dua dari tiga gol Laskar Kie Raha dicatatkan oleh Tyronne del Pino (30’ dan 53’), sedangkan satu lainnya dicetak Yakob Sayuri (58’). Adapun satu-satunya gol balasan Laskar Sambernyawa dihasilkan oleh Kodai Tanaka (68’).

Gagal Redam Serangan Cepat Malut United

Peter merasa kecewa dengan hasil akhir maupun penampilan timnya. Sebab, dia menilai apabila Persis gagal meredam serangan cepat berbahaya lawan. Padahal, sebelum laga, hal ini sudah diperingkatkan oleh tim pelatih.

“Sangat mengecewakan, baik dari segi performa maupun hasil yang kami dapatkan. Saya sudah sempat mengatakan bahwa Malut United sangat berbahaya, terutama dalam serangan balik,” ujar Peter dalam konferensi pers pascalaga, Senin (20/10/2025).

“Itulah sebabnya, kami harus berhati-hati untuk tidak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri. Malut United adalah tim yang sangat berbahaya ketika melakukan serangan balik, dan itulah yang membunuh kami pada laga ini,” tambah dia.

Selain aspek pertahanan, juru taktik asal Belanda itu juga menyoroti betapa buruknya alur serangan Laskar Sambernyawa. Menurut dia, Persis tak mampu mengeksekusi serangan dengan baik ketika sudah masuk area pertahanan lawan.

“Selain itu, ketika menguasai bola, tempo permainan kami sedikit lebih lambat. Saya juga berpikir bahwa ketika kami sudah memasuki area sepertiga akhir, kami gagal mencapai sasaran dengan baik,” katanya.

“Sebab, ketika kami sudah berhasil menembus pertahanan lawan, umpannya sangat buruk meskipun membaik pada babak kedua. Kami tidak bisa membongkarnya dengan baik, padahal ada banyak ruang yang bisa dimanfaatkan,” lanjutnya.

Leave a comment