
SAMBERNYAWA.COM – Kekalahan menyakitkan kembali dialami Persis Solo saat menjamu PSM Makassar pada pekan ke-14 BRI Super League 2025/2026. Bermain di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (29/11/2025) malam WIB, Laskar Sambernyawa harus mengakui keunggulan tamunya dengan skor tipis 3-4 dalam laga penuh drama.
Hasil ini memperpanjang periode sulit Persis yang belum juga mampu keluar dari inkonsistensi performa. Padahal, tim tuan rumah sempat tampil menjanjikan di awal laga dan bahkan unggul dua gol lebih dahulu sebelum situasi berubah drastis.
Baca Juga: Siap Bekuk PSM, Persis Solo Berambisi Putus Rekor Buruk di Stadion Manahan
Caretaker Persis Solo, Tithan Wulung Suryata, menilai kekalahan tersebut tidak mencerminkan penampilan timnya di lapangan. Ia menyebut para pemain sudah menjalankan instruksi dengan baik dan mampu menampilkan permainan sesuai rencana.
“Saya pikir, ini adalah hasil yang tidak pantas untuk kami. Karena, hari ini kami bermain sangat baik. Apa pun yang terjadi dan gol yang terjadi juga terlahir dari skema-skema yang sudah kami siapkan,” kata Tithan, Sabtu (29/11/2025).
Selain faktor permainan, Tithan juga menyoroti kinerja wasit yang menurutnya beberapa kali merugikan Persis. Ia menganggap keputusan-keputusan krusial di lapangan berdampak langsung terhadap konsentrasi serta alur permainan timnya.
“Namun, keputusan-keputusan yang di lapangan itu sangat merugikan kami, karena itu mengganggu konsentrasi kami ataupun mengganggu tempo permainan, sehingga kami sangat kesulitan,” ucap pelatih asal Sragen itu.
Dalam pertandingan tersebut, sejumlah insiden harus diputuskan melalui tayangan ulang VAR. Dua keputusan penting bahkan berujung pada gol untuk PSM Makassar, salah satunya melalui penalti yang dieksekusi Yuran Fernandes.
Striker Persis Pencetak Gol ke Gawang PSM Kecewa terhadap VAR
Nada kekecewaan juga muncul dari kubu pemain. Striker asing Persis Solo, Gervane Kastaneer, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap penggunaan VAR dalam laga ini. Penyerang Timnas Curacao itu merasa teknologi tersebut belum bekerja secara optimal dan memberi dampak negatif terhadap timnya.
“Ini adalah pertandingan yang terbuka bagi kedua tim. Memang hari ini saya bisa mencetak dua gol. Tetapi yang terpenting adalah yang terjadi di lapangan, karena tadi ada insiden yang menurut saya VAR bisa lebih baik,” kata dia.
“Namun, saya rasa penggunaan VAR kurang maksimal. Meskipun demikian, tidak ada alasan. Kami harus bisa bertahan secara lebih baik. Kami harus kembali fokus untuk berlatih lebih keras,” tambah striker berusia 29 tahun itu.
Persis Solo masih belum mampu keluar dari periode sulit di BRI Super League. Hasil imbang yang kembali diraih membuat upaya Laskar Sambernyawa untuk mengakhiri puasa kemenangan kembali tertunda.
Baca Juga: Persis Kehilangan Zanadin Fariz Lawan PSM, Tithan Tetap Dukung Zanadin di Timnas U-22
Rentetan hasil minor tersebut kini semakin panjang. Sho Yamamoto dan kawan-kawan telah menjalani 12 pertandingan tanpa satu pun kemenangan. Tiga poin terakhir yang dirasakan Persis terjadi pada laga pembuka musim, saat mereka menaklukkan Madura United dengan skor 2-1.
Dalam rentang 12 pertandingan itu, Persis hanya mampu mengumpulkan empat poin hasil dari empat kali bermain imbang. Sementara delapan pertandingan lainnya berakhir dengan kekalahan, yang kian menegaskan betapa beratnya situasi yang sedang dihadapi tim asal Kota Bengawan itu.
Baca berita Sambernyawa.com lainnya di Google News