Persis Solo belum menemukan komposisi terbaik menyusul dua hasil minor pada laga penyisihan grup A di ajang Piala Presiden 2022. Pada laga perdana melawan PSS Sleman (11/6), Eky Taufik dkk ditahan imbang tanpa gol, sementara laga kedua Persis kembali gagal meraih poin penuh usai kalah tipis 1-2 dari PSIS Semarang di Stadion Manahan Solo (21/6).
“Maaf kami gagal meraih target yang maksimal untuk bisa mencapai hasil sesuai yang kami targetkan. Kedepan kami harus berbenah, dan hasil ini jadi pembelajaran buat kami,” ujar Pelatih Persis Jacksen F. Tiago usai laga, Selasa (21/6).
Pada dua laga yang sudah dijalani, tim pelatih mencoba beberapa susunan pemain yang berbeda. Saat melawan PSIS, Jacksen melakukan perubahan cukup drastis dalam komposisi sebelas pemain yang diturunkan sejak awal.
Yang pertama pos kiper yang sebelumnya milik Gialuca Pandeynuwu dialih tugas kepada M. Riyandi. Dua-duanya bermain cukup baik menjaga gawangnya dari kebobolan yang lebih banyak.
Posisi bek sayap, pemain muda Alfath Fathier mengisi posisi Eky Taufik yang duduk di bangku cadangan, Eky menjadi sorotan karena saat melawan PSS cukup kewalahan meladeni pergerakan Todd Ferre. Disisi lain, pos bek kiri masih milik Abduh Lestaluhu tak tergantikan.
Yang menarik adalah posisi Fabiano Beltrame, Aaron Evans, dan Andri Ibo yang biasanya menempati pos bek tengah. Pada laga kontra PSIS, Aaron didorong lebih kedepan, berduet dengan Taufiq Febriyanto sebagai pemutus serangan lawan.
Pos tengah sebagai pengatur serangan adalah tugas Chrystna Bhagascara, menjadi penyuplai bola bagi Hamsa Lestaluhu dan Irfan Jauhari yang dipasang di pos penyerang sayap, sekaligus menopang Samsul Arif yang sendirian menjadi target man.
Pertandingan berjalan panas sejak wasit Tabrani memulai laga. Persis mencoba menyisir dari sisi sayap, dimana Irfan dan Hamsa beberapa kali memberi umpan manis, namun sayang belum bisa dimaksimalkan oleh Samsul yang dikawal ketat barisan belakang PSIS.
Tak banyak peluang yang didapatkan, Persis mencoba membuat perubahan. Hamsa ditarik keluar lapangan, digantikan pemain muda Zanadin Faris yang baru saja mendapat panggilan Timnas U-19. Masuknya Zanadin cukup memberikan perubahan di sektor tengah.
Namun naas PSIS malah sukses menggetarkan gawang Persis di menit ke-36′. Dewangga sukses mencatatkan namanya di papan skor, dan membawa PSIS unggul lebih dulu 1-0.
Persis baru bisa membalas saat waktu tambahan babak pertama berjalan. Berawal dari lemparan kedalam Aaron Evans, ternyata disambut sundulan Fabiano Beltrame dan sukses menggetarkan gawang PSIS. Persis sukses menyamakan kedudukan jadi 1-1 bertahan hingga turun minum.
Jelang babak kedua dimulai, Persis kembali membuat perubahan komposisi. Irfan Bachdim masuk menggantikan Alfath Fathier. Menit ke-50′, hampir saja gawang Persis Solo kembali kebobolan. Marukawa mendapat peluang manis, beruntung tendangan kerasnya masih bisa dihalau oleh M. Riyandi, yang bisa mengamankan gawangnya dengan sangat baik.
Usai kejadian tersebut, Persis melakukan serangan balik. Irfan Jauhari memberi umpan manis ke Zanadin, sayang tembakan eks Persib Bandung junior itu masih melambung tipis diatas gawang PSIS.
Untuk menambah daya gedor, Persis memasukkan jebolan La Masia, Gerard Artigas untuk menggantikan Samsul Arif di menit ke-56′. PSIS juga tak mau kalah untuk menembah ketajaman lini depannya, Wawan Febrianto dimasukkan. Menit ke-62′ dan 63′ M Riyandi melakukan dua penyelamatan besar setelah memblok dua tendangan keras pemain PSIS.
Menit ke-69′, gawang Persis akhirnya kembali jebol. Fortes mendapatkan umpan manja dari rekannya. Tandukannya masih bisa diblok Riyandi, namun sayang bola rebound mengarah ke Fortes dan bola meluncur ke dalam gawang. PSIS kembali unggul, skor 1-2 bertahan hingga laga bubar.
“Saya melihat di babak pertama kami tidak maksimal di lini tengah. Begitu kita rebut bola, tapi setelah itu transisinya berjalan kurang baik. Kita kalah di tengah. Babak kedua sedikit ada perubahan, tapi konsistensi lagi-lagi berjalan kurang baik. Ada beberapa pemain yang perannya kurang memberi perubahan,” beber Jacksen.
Disisi lain, pelatih PSIS Sergio Aparecido Alexandre mengaku senang dengan pencapaian timnya.
“Kami bermain dengan cukup bagus. Permainan sesuai yang kami harapkan. Dari transisi bertahan dan menyerang,” ujarnya.
(Isnu Haryanto/ Foto: Okta Riska)